Selasa, 11 Oktober 2011
Selasa, 04 Oktober 2011
SECERCAH HARAPAN PADA SANG AKHWAT
Oleh : Raudhatul Jannah
Indah,,damai...
Itulah suntai pujian untuk mereka
Mereka bagaikan telaga penyejuk jiwa
Subhanallah
Anugrah cinta yang Kau berikan
Walau menyandang gelar perhiasan dunia
Tapi mereka tak menjualnya walau dibayar dengan dunia
Harga akan terus dijaga
Sampai hidup mulia atau gelar syahidah disandang
Akhlakul karimah,,ramah tamah sapaan
kisah juang hidup mencari Ridha
Memikat para insan yang haus akan iman
Ingin ku kenal dan dekat dengan mereka
Biyarpun nun jauh disana
Ukhwah akan selalu terbina
Tetap semangat wahai para akhwat
Jagalah martabat dalam dunia
Karena dari sana akan lahir panji pembela agama
Aku Bukan Orang yang Sempurna
By : Raudhatul Jannah
Memang aku banyak salah
Aku hanya seorang insan
Aku punya banyak kekurangan
Aku bukan sahabat yang sempurna
Aku minta maaf
Boleh kau bilang apa saja asal itu benar adanya
Jangan kau asal tebak,baca pikiran yang padahal hanya hayalanmu saja
Aku bukan insan sempurna
Aku tidak bisa menerima tentang sikapmu yang selalu menilai ku salah
Mungkin kau marah dengan sikapku selama ini
Tapi jangan dengan fitnah kau balaz semuanya
Karena aku tidak serendah yang kau kira.
Aku hanya seorang insan
Aku punya banyak kekurangan
Aku bukan sahabat yang sempurna
Aku minta maaf
Boleh kau bilang apa saja asal itu benar adanya
Jangan kau asal tebak,baca pikiran yang padahal hanya hayalanmu saja
Aku bukan insan sempurna
Aku tidak bisa menerima tentang sikapmu yang selalu menilai ku salah
Mungkin kau marah dengan sikapku selama ini
Tapi jangan dengan fitnah kau balaz semuanya
Karena aku tidak serendah yang kau kira.
Motif dan Motivasi dalam Human Relation
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut David C. McClelland dalam bukunya yang terkenal The Achieving Sosiety (1961), selama hampir dua ribu tahun para filsuf Barat berupaya mengkaji alasan dan hasrat sebagai dua unsur yang jelas-jelas berbeda dalam pikiran manusia. Unsur “hasrat”, kata McClelland, niscaya merupakan jenis “kekuatan yang bersifat mendorong”, yang acap bertentangan dengan alasan, tetapi akhirnya selalu dikontrol oleh alasan tersebut.
Dengan berkembangnya psikologi ilmiah modern pada pertengahan abad ke-19, kaitan antara dua unsur itu memperoleh arti baru yang spesifik. Study mengenai motivasi manusia ketika itu sangat dipengaruhi oleh karya-karya biolog inggris, Charles Darwin, bahwa manusia dianggap sebagai makhluk yang terlibat dalam pergulatan keras dengan alam untuk bisa bertahan hidup. Dari pergumulan keras tersebut, diasumsikan bahwa manusia memiliki hasrat atau keinginan yang kuat untuk tetap hidup.
Para biolog dan psikolog menyatakan bahwa hasrat seperti itu secara mekanis dikendalikan oleh tubuh manusia. Lebih lanjut, mereka mengatakan bahwa berbagai kebutuhan badaniah, apabila tak terpenuhi akan menggerakkan tanda-tanda bahaya tertentu yang akan mengganggu tubuh hingga kebutuhan tersebut terpenuhi.
Sebuah contoh yang paling jelas adalah kebutuhan makanan. Apabila tidak memperoleh makanan, kita tidak akan bertahan hidup. Oleh karena itu, tubuh kita dilengkapi dengan tanda-tanda bahaya (yang mungkin dikendalikan oleh mengerutnya perut yang kosong), yang akan bekerja bilamana tubuh memerlukan makanan. Kegiatan-kegiatan “berakal” yang merupakan unsur alasan paling penting yang dimiliki manusia, yang diyakini serta diarahkan oleh dorongan rasa lapar, dalam arti, rasa lapar itu merangsang kegiatan sampai makanan menghentikan tanda-tanda bahaya tersebut.
Rasa lapar ini memang merupakan motivator yang kuat, dan semua orang yang pernah mengalami kelaparan bisa membuktikannya. Untuk bertahan hidup kita harus makan dan kita makan dengan sedemikian rupa untuk mempertahankan berat badan.
Suatu kemajuan paling penting yang dibuat oleh buat oleh para ahli psikologi adalah mereka pada akhirnya membedakan antara makanan dan alasan untuk makan. Namun, para ahli psikologi menemukan bahwa jika kekuatan rangsangan lapar diukur dengan jumlah jam tanpa makanan, ternyata hal ini sama sekali tidak sesuai dengan kegiatan makan yang sesungguhnya dari individu tersebut. Karena itu, para psikolog cenderung membedakan antara motivasi dan tindakan, rasa lapar dan makan, hasrat untuk berprestasi dan prestasi nyata itu sendiri.
Walaupun demikian, masih banyak yang diteliti. Baru-baru ini saja para psikolog secara khusus tertarik pada perilaku manusia dan motif-motif sosial yang bisa melengkapi tinjauan. Sementara itu, seoranng psikolog, R.S. Woodworth (Effendy, 1983:71-73), telah mengadakan berbagai eksperimen mengenai motivasi ini, yang hasilnya disarankan untuk dipraktikan dalam kelompok kekaryaan. Dinama eksperimen tersebut telah menimbulkan motif serta menggerakkan motif itu untuk mencapai tujuan.
BAB II
PEMBAHASAN
Human Relation adalah interaksi antar satu individu dengan individu lain dalam berbagai aspek kehidupan. Ketika seseorang ingin melakukan sesuatu maka itu dilatar belakangi oleh motif dan motivasi. Kunci aktivitas human relation adalah motivasi. Motivasi itu berbeda dengan motif.
• Motif
Secara bahasa Motif adalah suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu, melakukan tindakan atau bersikap tertentu.
Secara etimologis Motif adalah kondisi seseorang yang mendorong untuk mencari suatu kepuasan atau mencapai suatu tujuan. Dalam psikologi, istilah motif pun erat hubungannya dengan “gerak”, yaitu gerakan yang dilakukan oleh manusia atau disebut juga perbuatan atau perilaku. Motif dalam psikologi berarti juga rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu perbuatan (action) atau perilaku (behavior).
Motif itu adalah sesuatu yng ada dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebiut untuk bersikap dan bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motif dapat berupa cita-cita. Motif ini merupakan tahap awal dari proses motivasi
• Jenis-Jenis Motif
• Motif Primer dan Motif Sekunder
• Motif Primer, yaitu bergantung pada keadaan organik individu atau bisa juga dikatakan dengan motif bawaan, seperti motif lapar, haus, seks, bernafas, istirahat.
• Motif Sekunder, yaitu tidak bergantung pada proses fisio-kemis dalam tubuh, motif ini bergantung pada pengalaman individu, seperti rasa takut.
• Motif Instrinsik dan Motif Ekstrinsik
• Motif Instrinsik, yaitu motif yang dapat berfungsi tanpa harus dirangsang dari luar. Seseorang melakukan sesuatu karena memang ia ingin melakukannya bukan karena ada dorongan atau perintah dari orang lain.
• Motif Ekstrinsik, yaitu motif yang berfungsi karena ada dorongan dari luar, misalnya seseorang melakukan sesuatu hal karena untuk memenangkan suatu hadiah yang khusus ditawarkan untuk perilaku tersebut.
• Motif Tunggal dan Motif Bergabung
• Motif Tunggal, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan hanya karena satu hal saja.
• Motif Bergabung, yaitu apabila seseorang menjadi anggota suatu organisasi, motifnya biasa bergabung. Bisa jadi ia ingin belajar suatu hal yang baru bersama-sama anggota organisasi tersebut, untuk melatih kemampuan berorganisasi, ingin mengenal lebih dari dekat beberapa anggota kelompok atau hanya ingin memperluas relasi guna kelancaran pekerjaan kantornya, dan lain-lain.
• Motif Mendekat dan Motif Menjauh
• Motif Mendekat, yaitu apabila reaksi terhadap stimulus yang datang bersifat mendekati stimulus.
• Motif Menjauh, yaitu apabila respon terhadap stimuluis yang datang sifatnya menghindari stimulus atau menjauhi stimulus yang datang.
• Motif Sadar dan Motif Tak Sadar
• Motif Sadar, yaitu jika seseorang melakukan bertingkah laku tertentu dan dia mengerti alasannya berbuat demikian, maka motif yang melatarbelakangi tingkah laku itu disebut motif sadar.
• Motif Tak Sadar, yaitu apabila seseorang yang bertingkah laku tertentu namun orang tersebut tidak dapat mengatakan mengatakan alasannya, maka motif yang menggerakkan tingkah laku itu disebut motif tak sadar.
• Motif Biogenesis, Sosiogenesis, dan Teogenesis
• Motif Biogenesis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan organisme orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. Motif ini bercorak universal dan kurang terikat pada lingkungan kebudayaan tempat manusia itu berada dan berkembang. Motif ini adalah asli dalam diri seseorang dan berkembang dengan sendirinya, seperti ; lapar, haus, buang air, istirahat, dan lain-lain.
• Motif Sosiogenesis, yaitu motif-motif yang dipelajari oleh seseorang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang. Motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang.
• Motif Teogenesis, yaitu berasal dari interaksi antara manusia dengan Tuhan, seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupan sehari-hari saat ia berusaha merealisasi norma-norma agam tertentu.
• Bagian Motif
• Kebutuhan untuk berkuasa (need for power)
• Kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement)
• Kebutuhan untuk mencari teman, mencari pegangan pada orang lain (need for affiliation).
• Insentif
Insentif adalah kondisi atau situasi di luar dari individu yang dapat meningkatkan atau menghambat suatu motif. Insentif ini penting sekali artinya terutama dalam dunia pendidikan dan dunia usaha, karena sifatnya yang merupakan kondisi di luar diri individu, maka insentif mudah dikontrol oleh pihak penguasa (guru, pelatih, pendidik, pemerintah, pengusaha, komandan, dan lain-lain) dengan tujuan untuk merangsang atau menghambat motif-motif tertentu pada orang yang dibina, dididik, atau dilatihnya (murid, karyawan, atlet, dan lain-lain). Misalnya guru memberi angka yang tinggi bagi murid yang hasil ulangannya bagus, atau pengusaha memberi hadiah uang bagi pegawainya yang rajin.
Sesuai dengan fungsinya, maka insentif dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu :
• Insentif yang meningkatkan motif, disebut dengan insentif positif. Misalnya, piala kejuaraan merupakan insentif positif bagi para olahragawan yang berlomba-lomba sehingga masing-masing berusaha sekuat-kuatnya.
• Insentif yang menghambat motif, disebut insentif negatif. Misalnya, hukuman yang diberikan pada pencuri dapat menghambat motif orang tersebut untuk mencuri lagi.
Agar insentif ini dapat diberikan secara efektif, maka terlebih dahulu perlu diketahui struktur kepribadian dan motif orang yang akan diberi insentif itu. Misalnya, seorang yang memang benar-benar yakin akan ideologinya tidak akan terpengaruh motifnya untuk untuk meledakkan bom sekalipun ia diancam akan mendapatkan hukuman. Bahkan kalau perlu dia rela bunuh diri untuk membunuh musuh sebanyak-banyaknya.
Contoh : para penerbang Kamikaze Jepang pada masa perang dunia II yang rela menerjunkan pesawat terbang bersama dirinya ke cerobong kapal perang Amerika Serikat.
• Motivasi
Motivasi adalah kekuatan atau daya dorong yang menggerakka sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhannya.
Motivasi disebut juga dengan istilah kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish) dan dorongan (drive), yang semuanya ini mempunyai pengertian yang sama yaitu sebagai suatu keadaan yang ada pada diri seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu kegiatan guna mencapai keinginan atau tujuan. Dorongan ini biasanya di wujudkan dalam bentuk perilaku.
Motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi. Kebutuhan ini menimbulkan keinginan dalam diri seseorang untuk memenuhinya. Disini kebutuhan dapat dilihat sebagai kekurangan (defisiensi) yang dialami individu pada suatu waktu tertentu.
Lingkaran Motivasi
• Teori teori motivasi
• Teori petunjuk (prescriptive theories ) yaitu, bagaimana memotivasi para karyawan , yang di dasarkan atas pengalaman coba-coba.
• Teori isi (content theories), menanyakan apa penyebab perilaku, macam teory ini yaitu hirarki kebutuhan dari Abraham maslow, teori motivasi higeinis freed rick herzberg dan teori prestasi david mccleland.
• Teori proses (process theories ). Menjelaskan bagaimana perilaku di mulai dan di laksanakan. Termasuk dalam hal ini, teori pengharapan, teori pembentuk perilaku, teori porter lawler dan teori keadilan.
• Teori Pengharapan (Expectancy Theory)
Teori pengharapan : di mana individu diperkirakan akan menjadi pelaksanaan dengan prestasi tertinggi bila kemungkinan usaha mereka mengarah ke prestasi yang tinggi. kemungkinan mencapai hasil yang menguntungkan hasil-hasil tersebut akan menjadi pada keadaan keseimbangan, penarik efektif bagi mereka.
Menurut teori victor vroom (teori nilai pengharapan vroom) orang di motivasi bekerja bila usaha-usaha yang akan di tingkatkan akan mengarah ke balas jasa tertentu, menilai balas jasa dari hasil usahanya.
• Pembentukan Perilaku
Di kemukakan oleh B.F.skinner yang di dasarkan pada hukum pengaruh(law effect),bahwa perilaku yang di ikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang . sedang perilaku yang diikuti konsekuensi hukuman cenderung tidak di ulang.
• Teori Porterm Lawler
Merupakan teori pengharapkan dari motivasi dengan versi orientasi masa mendatang. Dan menekankan antisipasi tanggapan atau hasil. Dasarnya yaitu kemungkinan usaha pengharapan yang dirasakan, usaha yang di jalankan, prestasi yang di capai, penghargaan yang di terima, kepuasan yang terjadi dan mengarahkan ke usaha di massa yang akan datang.
• Bentuk-bentuk Motivasi
• Motivasi dan Manipulasi
Motivasi, yaitu Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu sebab dia sendiri ingin melakukan hal itu.
Manipulasi, yaitu Suatu cara untuk menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu, namun hal itu dia lakukan karena orang lain menginginkan dia untuk melakukannya.
• Motivasi berdasarkan sikap
Motivasi berdasarkan sikap adalah motivasi yang lahir dari diri sendiri, menyangku bagaimana orang itu berfikir dan merasa. Motivasi ini merupakan keyakinan dan kepercayaan diri seseorang, sikap mereka terhadap kehidupan, positif atau negatif.
• Motivasi berdasarkan imbalan
Motivasi berdasarkan imbalan ini adalah sesuatu hal yang dilakukan oleh seseorang itu dikarenakan adanya imbalan, baik berupa uang, penghargaan maupun penguasaan.
• Motivasi dan Lingkungan
Motivasi lingkungan ini berlaku baik bagi motivasi berdasarkan sikap maupun yang berdasarkan imbalan. Misalnya, disuatu tempat pekerjaan diperkenalkan sebentuk persaingan atau program insentif yang telah direncanakan dengan matang. Kalau lingkungan dimana program itu berlangsung, tidak mendukung (umpamanya tidak terciptanya hubungan yang harmonis, terdapat pengkhianatan, ketidakpercayaan, dan suasana tidak bahagia, maka program ini tidak akan berhasil.
• Gambaran orang yang termotivasi
Orang yang termotivasi itu tampak memiliki yang amat berlimpah sehingga banyak hal dapat dia lakukan dan selesaikan, walaupun dia punya banyak kesibukan.
• Cara Memotivasi Diri
• Memotivasi diri melalui rasa percaya diri
Percaya diri ini ditujukan pada kepercayaan bahwa kita memiliki otak yang luar biasa kehebatannya, melebihi kemampuan alat tercanggih sekalipun buatan manusia. Ini lah aset kita yang paling berharga, apa yang kita masukkan kedalam kepala kita itulah yang akan kita dapatkan kembali. Sebagian orang mempunyai otak yang penuh dengan pemikiran dan pengalaman yang negatif.
Maka ketika dihadapkan pada sebuah kesempatan atau tantangan baru, otak mereka ketika ditanya, mengirimkan jawaban :”tidak, kamu tidak mampu” atau tanggapan lain yang senada dengan itu. Untuk itu ada beberapa hal yang berkaitan dengan pembangunan motivasi diri dengan membangun kepercayaan akan kemammpuan diri sendiri.
• Memotivasi diri dengan menentukan sasaran.
Tidak banyak orang yang selalu berhasil menentukan sasaran atau target apa yang ingin mereka capai sehingga mereka juga tidak memiliki arah yang jelas di mna tenaga hendak diarahkan. Sasaran atau target yang sudah kita tetapkan akan mengingatkan kita untuk mengejarnya. Jadi di sini tampak bahwa suatu target yang baik dapat berperan penting untuk menggerakkan kita.
• Memotivasi diri dengan menyususn catatan mengenai sukses yang pernah di raih
Setiap orang – sekurang-kurangnya dalam satu hal yang kecil pernah meraih sukses dalam hidupnya. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa dia memiliki peluang untuk meraih hal yang sama di masa depan. Sukses di masa lalu dapat menjadi bahan bakar yang dapat mengobarkan kepercayaan pada diri sendiri. Menginga-ingat sukses di masa lalu akan memberi kekuatan untuk dapat yakin bahwa di masa depan pus semakin dapat diraih.
• Beberapa Hambatan Tumbuhnya Motivasi
• Kurang percaya diri
Di sini muncul keragu-raguan dalam diri seseorang akan kemampuannya untuk melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
• Rasa percaya diri hilang karena pengaruh perkataan orang lain, yang cenderung memberikan penilaian-penilaian negatif terhadap apa yang kita lakukan.
• Rasa kurang percaya diri yang disebabkan oleh pengkondisian yang dialami semasa kanak-kanak. Orang tua serba “melarang” sehingga melaluisuatu proses internalisasi, hal yang terpatri dalam jiwa si anak yang membuatnya kelak takut melakukan sesuatu.
• Rasa rendah diri karena pengalaman masa lalu, di mana orang pernah bahkan beberapa kali mengalami kegagalan. Ini akan terus menghantui pikirannya ketika akan memulai sesuatu yang lain.
• Kecemasan berlebihan
Kecemasan adalah perasaan yang menghinggapi seseorang manakala ia terbayang akan apa yang bakal menimpa dirinya bila gagal; rasa takut kehilangan pekerjaan jika mereka melakukan kesalahan dan sebagainya. Dengan perasaan-perasaan seperti ini, maka orang kebanyakan memilih untuk tetap aman dan selamat tanpa tindakan, yang juga berarti tidak pernah berani mengambil keputusan atau tindakan yang perlu dilakukan.
• Opini negatif
Opini negatif dapat sampai kepada kita dari berbagai sumber. Opini yang negatif dapat membuat seseorang menjadi tidak antusias dan termotivasi tentang sesuatu. Informasi dapat berfungsi sebagai pembentuk opini dalam diri kita. Menghadapi berbagai informasi kita harus memiliki sikap kritis dan kemampuan memadai untuk bisa menilai semua informasi itu. Kita tidak boleh di bentuk atau ditentukan oleh opini-opini negatif.
• Motivasi Dalam Pandangan Islam
Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia, sangat memperhatikan konsep kesimbangan. Konsep keseimbangan yang diperlukan oleh manusia untuk memelihara diri dan kelangsungan hidupnya.
Dalam Al-Qur;an ditemukan beberapa statment baik secara eksplisit maupun implisit yang menunjukkan bentukan dorongan yang mempengaruhi manusia.
Langganan:
Komentar (Atom)












